PERJALANAN MENUJU RANUKUMBOLO | PART 1

Ranukumbolo adalah sebuah danau di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, yang juga menjadi tempat singgah bagi pendaki yang ingin mencapai Puncak Mahameru. Perjalanan ke Ranukumbolo sebenarnya sudah dijanjikan oleh Erik setahun sebelum akhirnya kita berhasil ke sana. Dia sendiri sudah tiga kali melakukan pendakian ke Gunung Semeru, sehingga sudah tiga kali pula dia singgah di Ranukumbolo.

Perjalanan ke Ranukumbolo kala itu dilakukan bersama teman seangkatan. Sudah setahun sejak kami wisuda sarjana dan perjalanan tersebut juga sebagai ajang reuni bertepatan dengan acara pernikahan seorang teman. Beberapa hari sebelum perjalanan kami, area Taman Nasional Bromo Tengger Semeru ditutup untuk sementara karena ada pendaki yang hilang. Rencana kami sempat hampir batal, hingga akhirnya tepat di hari keberangkatan kami, jalur pendakian kembali dibuka. Ya, mungkin kami memang berjodoh untuk pergi ke sana.

Tanggal 14 Agustus 2015, kami mengawali perjalanan dengan menggunakan kereta api malam jurusan Surabaya - Malang. Sesampainya di Stasiun Malang, perjalanan dilanjutkan dengan carter angkot sampai ke daerah Tumpang. Karena tiba tengah malam, di Tumpang kami menyempatkan diri beristirahat di rumah milik orang yang akan mengantarkan kami ke Ranupani. Pemilik rumah sangatlah baik, selain bisa beristirahat, kami jadi memiliki kesempatan untuk membersihkan diri di pagi harinya. 




Tanggal 15 Agustus 2015, pagi hari kami berangkat dari Tumpang menuju pos pertama pendakian, Ranupani. Kami berangkat dengan menggunakan satu jeep. Iya, kami naik jeep Hello Kitty itu. Walaupun capek berdiri, tetapi sepanjang perjalanan mata kami dimanjakan dengan pemandangan yang bagusssss banget, terutama melihat padang savana Bromo dari atas.





Sesampainya di Ranupani, kami harus mengurus administrasi untuk pendakian. Kondisi di Ranupani saat itu sangat ramai, mengingat banyak pendaki yang berangkat hari sebelumnya dan menginap karena menunggu jalur pendakian dibuka. Selain itu, kami berangkat menjelang peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia, dimana banyak sekali pendaki yang ingin mengikuti upacara bendera, baik di Ranukumbolo atau bahkan Puncak Semeru. Di Ranupani sudah tersedia banyak warung makan, sehingga kami dapat sarapan terlebih dahulu sebelum memulai pendakian.

Kira-kira mulai pukul sebelas kami memulai perjalanan dari Ranupani menuju Ranukumbolo. Terdapat empat pos yang akan kami lalui, sampai akhirnya akan tiba di Ranukumbolo, yang merupakan pos kelima.



Tidak banyak foto-foto yang kami ambil selama perjalanan, karena.... capek cyin. Kami fokus berjalan, disertai istirahat-istirahat kecil di setiap pos yang kami lalui. Hari semakin sore dan kami pun semakin emosi karena danaunya belum juga terlihat. Tidak terasa kami menghabiskan sekitar lima jam perjalanan hingga akhirnya tiba di pos ke empat, dan danaunya mulai terlihat! Rasa emosi sepanjang perjalanan akhirnya terbayar ketika melihat danau Ranukumbolo di depan mata. Nggak sanggup nahan diri buat nggak foto-foto sih.



Sampai akhirnya kami kembali ke realita kalau masih harus melanjutkan perjalanan, menuruni bukit untuk menuju area camp di seberang sana. Hari sudah semakin sore dan kami dikejar deadline untuk memdirikan tenda sebelum gelap dan semakin dingin.



Area camp Ranukumbolo saat itu sudah sangat bagus. Selain terdapat warung kecil yang menjual mie instan dan snack, terdapat pula toilet umum. Sore itu kami sudah terlanjur malas masak dan memutuskan untuk membeli makanan dari warung. Malam hari kami habiskan dengan ngobrol dan melihat bintang. Langit malam itu begitu cerah. Beberapa teman melihat bintang jatuh, tetapi aku tidak melihatnya, entah kenapa. Akhirnya satu per satu dari kami masuk ke dalam tenda untuk beristirahat karena udara di luar semakin dingin dan rasa lelah setelah seharian berjalan mulai terasa.


***


Comments

Post a Comment

Popular Posts