#LUPITAERIK Wedding Journal: Invitation by Vinas

Image source: southernweddings.com



Undangan pernikahan adalah hal pertama tentang acara kita yang sampai dan dilihat oleh tamu dan kerabat. Selain informasi tentang detail acara seperti tanggal, waktu, dan tempat, harapannya undangan pernikahan juga bisa menggambarkan tema acara dan kepribadian kita, pengantinnya.

Aku menyiapkan undangan ketika memasuki H-6 bulan sebelum hari pernikahan. Awalnya, pasti dimulai dengan mencari referensi desain yang aku dan pasangan mau. Aku sendiri mencari referensi dari PinterestInstagram, dan Bridestory.

Dari pengalaman aku, hal yang nggak kalah penting adalah, ada baiknya kita sebagai calon pengantin juga diskusi dengan orangtua, karena beberapa orangtua punya pertimbangan berbeda soal desain undangan yang layak untuk diberikan kepada tamu undangan mereka. Hal ini biasanya terjadi di pesta pernikahan yang tamu undangannya mayoritas adalah tamu orangtua.  

Setelah memiliki gambaran tentang desain yang diinginkan, barulah calon pengantin bisa mulai berburu vendor. Ada beberapa hal yang bisa jadi pertimbangan dalam memilih vendor undangan. 

1. Style

Karena setiap vendor undangan umumnya memiliki style desainnya sendiri-sendiri, kita harus jeli memilih vendor yang mampu membuat desain sesuai style yang kita inginkan. Aku pribadi menyukai undangan dengan style rustic dan botanical, sehingga dalam mencari referensi vendor, aku akan memperhatikan mana vendor yang bagus dalam membuat undangan dengan tema itu.

2. Lokasi

Jauh dekatnya lokasi biasanya berhubungan pula dengan harga. Aku mendapatkan referensi vendor dengan harga terjangkau di Yogyakarta dengan style yang sesuai dengan keinginanku. Hambatannya, orang tua kurang setuju dengan keberadaan vendor yang jauh dari Surabaya, karena di awal kita kesulitan untuk mengecek langsung ke lokasi dan melihat bentuk fisik undangan yang sudah pernah dikerjakan. Dan lagi, ditakutkan apabila terjadi hal yang tidak diinginkan seperti keterlambatan, salah cetak, atau kualitas yang tidak sesuai harapan, kita akan kesulitan untuk melakukan komplain terhadap vendor tersebut. Sehingga akhirnya aku memilih vendor undangan dari Surabaya saja.

3. Harga

Karena ujung-ujungnya duit, nggak dipungkiri harga jadi pertimbangan penting. Sebagus apapun undangan yang kita inginkan, sebaiknya jangan sampai overbudget diluar kemampuan kita. Perbedaan harga sedikit saja, jika total jumlah undangannya banyak, akan sangat mempengaruhi pengeluaran secara keseluruhan. Sehingga penting sekali mematok harga maksimum yang dapat ditoleransi oleh kantong kita.


***


Dari semua pertimbangan di atas, akhirnya aku memutuskan untuk menggunakan Vinas Invitation untuk vendor undangan aku.

http://vinasinvitation.com/


Sebelum deal, sebenarnya aku sudah survei langsung ke showroom Surabaya Timur di daerah Klampis. Dari sini, aku bisa merasakan material yang digunakan, yang kadang tidak bisa dinilai hanya dari foto di Instagram saja. Selain itu, datang ke showroom langsung juga memudahkan kita untuk memilih ukuran yang pas, karena di sana kita bisa membandingkan berbagai ukuran undangan yang ada. Lalu, pihak Vinas Invitation juga tidak punya pricelist khusus, jadi dengan datang ke showroom dan memilih sample undangan yang disuka, kita bisa sekalian menanyakan harganya.

Nah, sebelum masuk ke proses desain, pihak Vinas Invitation akan mencatat hal-hal yang kita inginkan, mulai dari tema, warna, dan referensi yang kita punya. Dalam tahap ini, kendala justru muncul dari pihak keluargaku. Aku dan pasangan ingin undangan dengan tema botanical, namun orangtuaku menginginkan adanya unsur kapal dalam undangan kami, mengingat background pekerjaan beliau di bidang perkapalan. Jadi hal-hal seperti ini kita sampaikan ke pihak vendor, dengan harapan mereka bisa menggabungkan elemen-elemen yang kami inginkan dengan pas, sehingga semua pihak puas.

Ada empat alternatif desain awal yang diajukan oleh pihak vendor, yang mengandung unsur botanical dan kapal. Namun dari keempat alternatif itu, belum ada yang pas untuk kami, sehingga akhirnya aku dan pasangan berdiskusi lagi dan memutuskan untuk beralih ke konsep baru, yaitu nautical, dan mengikhlaskan konsep botanical yang sebelumnya kita inginkan.

Referensi desain dari Pinterest



Setelah memberikan referensi yang baru kepada pihak Vinas, beberapa hari kemudian kami mendapatkan alternatif desain yang baru. Vendor memberikan enam alternatif desain dengan goresan watercolor yang berbeda-beda.

Dari enam alternatif ini pun, belum ada yang 100% pas untuk kami. Lalu kami mempersempit pilihan kepada salah satu alternatif desain, untuk kembali dikembangkan. Kali ini, supaya desainnya lebih terarah, aku terlebih dahulu membuat contoh yang cukup detail menggunakan PowerPoint bagaimana desain yang kami inginkan. Dari contoh ini, pihak Vinas mengembangkan lagi dengan style mereka. 

Setelah beberapa kali revisi desain, akhirnya kami menemukan desain yang pas. Proses membuat desain undangan ini terbilang cukup panjang, memakan waktu 1,5 bulan. Beruntung pihak Vinas Invitation sabar menghadapi klien perfeksionis seperti kami, hehe. Aku puas dengan hasilnya karena pihak Vinas bisa mewujudkan desain yang mengakomodir keinginan kami sekeluarga.

Setelah proses desain, vendor akan membuat dummy sebelum naik cetak. Sebagai catatan, pada dummy ini, emboss dan hot print belum bisa dibuat, sehingga untuk bagian yang berwarna emas sementara hanya akan menggunakan tinta biasa sebagai penanda. Namun untuk bahan, material, dan ukuran, semua sudah menyerupai yang sebenarnya.

Sekitar satu setengah bulan setelah proses cetak, aku dapat kabar dari pihak wedding organizer-ku kalau undangannya sudah jadi. Cukup deg-degan yaa sama hasilnya, karena sebelumnya dummy yang dibuat kurang maksimal. Jadi ini kali pertama aku melihat hasil real-nya.


So, here it is!







Aku suka sekali!


Review dari beberapa tamu juga sangat positif tentang undangannya. Hebatnya, setelah melakukan cek kondisi fisik undangan satu per satu,  hanya ada 5 undangan yang kurang rapi dari total 900 undangan yang dicetak. Dan pihak Vinas juga punya cadangan undangan, sehingga yang kurang rapi bisa diganti dengan yang baru.



Kesimpulan
Vinas Invitation adalah salah satu vendor pernikahan yang sangat aku rekomendasikan, karena selain hasilnya yang sangat rapi, desainnya juga 100% custom-made sesuai kemauan kita, jadi nggak akan ada tuh kembaran sama pengantin lain.

Buat yang pengen lihat review lainnya, kalian bisa lihat akun Bridestory-nya Vinas Invitation di sini.


Semoga informasi ini berguna ya buat calon pengantin di luar sana.





Comments

Popular Posts